http://ift.tt/2fqMrqR - http://ift.tt/2fBbMQk
Vespa merupakan skuter ikonik asal Italia buah pikiran Enrico Piaggio yang diproduksi sejak tahun 1945 silam. Hingga saat ini, sudah banyak varian Vespa yang diluncurkan Piaggio, mulai yang berkapasitas 50cc hingga 200cc.
Di Indonesia, demam Vespa dimulai ketika pasukan perdamaian Indonesia memperoleh tanda jasa dari Pemerintah Indonesia. Tanda jasa tersebut berupa Vespa yang kemudian dijuluki Vespa Congo, yang diambil dari tempat pasukan itu bertugas.
Sejak saat itu, kecintaan publik otomotif Tanah Air kepada Vespa pun mulai meningkat. Dari berbagai varian Vespa yang meluncur di Indonesia, Vespa PSSeries merupakan salah satu varian yang cukup digemari.
Vespa PS Series pertama kali diproduksi pada tahun 1978 silam. Skuter ini merupakan murni karta PT DAN Motor Indonesia yang menjadikan perusahaan tersebut sebagai Top 5 produsen Vespa yang dinaungi oleh lisensi Piaggio setelah Amerika Serikat, India, dan Taiwan.
Desain yang unik, terutama pada bagian bodi dan kaki, menjadikan PS Series sebagai varian yang baru di zamannya. Penciptaan desain unik tersebut bukannya tanpa alasan, karena menurut beberapa kalangan, skuter ini diciptakan untuk kaum Hawa. Jadi, meski mengaplikasikan desain bodi PX, namun di sektor kaki-kaki tetap mengusung velg ring 8 untuk menyesuaikan dengan tinggi tubuh perempuan.
Selama produksinya, VespaPS Series dapat dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan tahun pembuatan. Pada rentang tahun 1978 hingga 1983, hadir P150S 6 Volt dengan kepala kotak tanpa lampu sein, sistem pengapian jenis platina, dan juga tanpa kunci kontak. Di tahun yang sama, dihadirkan pula varian yang sudah mengusung lampu sein dan kunci kontak yang berada di atas batok.
Lalu, mulai tahun 1983 hingga 1987, diproduksi generasi Vespa P150S Sera. Model yang dibuat pada tahun 1983 dan 1984 masih menggunakan speedometer bulat. Sementara, model yang diproduksi pada tahun 1985, 1986, hingga 1987, sudah mengaplikasikan speedometer model oval. Meski demikian, varian ini sama-sama mengusung sistem pengapian platina dan kunci kontak yang sudah menyatu dengan kunci stang.
Meski hadir dalam beberapa varian, namun secara umum, Piaggio membekali Vespa P150S dengan mesin bertipe 2-stroke, silinder tunggal, berkapasitas 149cc, air-cooled, dengan rasio kompresi 8,2:1. Dengan bekal tersebut, skuter ini diklaim mampu memuntahkan tenaga hingga 5,5 kW atau 7,5 HP pada putaran 5.750 rpm, yang disalurkan melalui sistem transmisi manual 4 percepatan. Berikut spesifikasi Vespa PS Series atau P150S.
Model | Vespa P150S |
Tahun Produksi | 1978-1990 |
Tipe Mesin | Two stroke single cylinder |
Kapasitas Mesin | 149cc atau 9,1 cub in |
Diameter x Langkah | 57, 8 mm x 57 mm |
Rasio Kompresi | 8,2:1 |
Karburator | Dell'Orto SI 20/20 D |
Sistem Pendingin | Air cooled, forced |
Pengapian | Contact breaker and coil |
Starter | Kick start |
Baterai | 12V |
Kopling | Wet, multiplate |
Daya Maksimum | 5,5 kW atau 7,5 HP @ 5.750 rpm |
Transmisi | 4 Speed, grip-shift, constant mesh |
Rangka | Pressed sheet steel, streamlined monocoque structure |
Suspensi Depan | Trail arm with coil spring and damper |
Suspensi Belakang | Coil spring with damper |
Rem Depan | 125 mm drum |
Rem Belakang | 127 mm drum |
Ban Depan | 3,5 x 8 inci |
Ban Belakang | 3,5 x 8 inci |
Dimensi | Length 1.740 mm, Width 670 mm |
Jarak Sumbu Roda | 1.200 mm |
Berat Kosong | 98 kg |
Kapasitas Bahan Bakar | 7,5 L |
Kecepatan Maksimum | 90 km/jam |
Saat ini, produk bekas Vespa PS Sera keluaran tahun 1985 ditawarkan dengan harga mulai Rp3,6 jutaan hingga Rp8 jutaan. Harga skuter tersebut bervariasi, tergantung kondisi barang dan mesinnya.
EmoticonEmoticon