http://ift.tt/2fqMrqR - http://ift.tt/2g4Rxwh
JAKARTA (DP) – Perubahan nama dari Nissan-Diesel menjadi UD Trucks menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk terus dekat dengan konsumen. Apalagi UD Trucks sudah lebih dari 30 tahun hadir di Indonesia.
Bambang Widjanako, Regional Head IBB PT Astra International Tbk-UD Trucks Sales Operation mengatakan, saat ini tantangan yang dihadapi UD Trucks ialah memperkenalkan Quester sebagai truk Jepang rasa Eropa.
“Quester ini kan produk baru, dulu Nissan Diesel. Nah karena produk baru ini kita perlu meyakinkan konsumen, karena mereka biasanya kalau sudah pakai produk lain/kompetitor biasanya enggan untuk berubah,” katanya.
Hal itu lantaran saat berganti merek, maka bukan hanya armada truk saja yang berganti namun juga kenyamanan sopir, spare parts, bengkel langganan, hingga alat-alat perbengkelan jika mengerjakannya sendiri.
“Begitu ada produk baru mereka harus menyesuaikan lagi. Nah itu tantangannya di situ, jadi kita harus meyakinkan konsumen kalau sebenarnya beli produk kita akan mendapatkan benefit yang optimal tanpa takut ada problem setelah beli,” lanjutnya.
Bambang mengatakan, bagi pengusaha truk adalah capital good, jadi dilihat sebagai barang modal. Saat konsumen beli, yang pertama dipikirkan ialah bagaimana truk tersebut bisa mencari uang untuk membiayai dirinya sendiri.
“Jadi harus benar-benar kita jelaskan bukan hanya spek aja, tapi dari mulai cara dia bayar, dia beli, dan cara dia mengoperasikan,” kata Bambang.
Konsultan
Jualan truk lanjutnya bukan hanya berjualan produknya tapi lebih ke solusi. “Jadi kita itu ngomongnya bisnis konsultan bukan sales, karena begitu kalian nawarin tapi tidak bisa meyakinkan bahwa ini berguna untuk bisnisnya customer percuma,” katanya.
“Bahkan sales konsultan kita bisa menghitung ‘oh bapak kalau invest di truk ini baliknya kapan, bapak dapet ongkosnya berapa angsurannya, harus angsur berapa, bayar driver berapa. Kalau sales kan tidak,” urainya.[dp/Gls]
EmoticonEmoticon