Senin, 21 November 2016

Puch 250 SGS, Motor Sport Klasik Ciamik Buatan Austria

http://ift.tt/2fqMrqR - http://ift.tt/2gcGnF3

Tidak ada habisnya jika kita membicarakan motor-motor keluaran tahun lawas atau klasik. Ternyata, ada banyak merek sepeda motor yang belum terlalu familiar di telinga para penggemar otomotif saat ini, salah satunya Puch. Padahal, pada era tahun 1970-an, motor Puch ini cukup banyak berseliweran di Indonesia, khususnya di kota besar semacam Jakarta.

Puch 250 SGS - http://ift.tt/2gcEWXn

Puch 250 SGS - http://ift.tt/2gcEWXn

 

Puch sendiri merupakan sepeda motor yang diproduksi oleh pabrikan asal Austria bernama Steyr-Daimler-Puch yang berlokasi di kota Thondorf, dekat Graz. Pabrikan ini sendiri telah memperkenalkan sepeda motor pertama mereka pada awal tahun 1990-an. Awalnya, motor buatan Puch yang cukup dikenang adalah model bebek split-single bermesin 2-stroke yang dikembangkan pada tahun 1920-an.

Kemudian, perusahaan ini memang fokus pada produksi motor tipe 2-stroke, yang dimulai dengan split-single berkapasitas 125cc, 150cc, 175cc, dan juga 250cc. Bagian siklus yang cukup berubah adalah aplikasi suspensi plunger di bagian belakang dan juga jok kembar. Direvisi pada tahun 1954, berbagai model sepeda motor Puch diproduksi hingga tahun 1960-an.

Di Indonesia sendiri, motor asal Austria itu mulai masuk pasar otomotif dalam negeri setelah Perang Dunia II, sekitar tahun 1953 hingga 1954. Dari sekian motor Puch yang beredar, yang paling populer kala itu adalah model Puch 250 SGS (Schwing-Gabel-Sport) yang mengaspal pada tahun 1960-an.

Motor yang di pasar Amerika Serikat bernama Sears SR 250 tersebu t merupakan motor model sport dengan desain khas scrambler. Motor ini tampil cukup ciamik dengan lampu depan berbentuk bulat, single jok yang seolah “berayun”, tangki bahan bakar berukuran sedang, stang dengan ketinggian rendah, dan lampu belakang berukuran cukup mungil.

Di bagian dapur pacu, Puch 250 SGS menggendong mesin tipe 2-stroke, silinder tunggal, berpendingin udara, berkapasitas 248cc. Dengan modal tersebut, motor ini diklaim mampu menyemburkan tenaga maksimal 12,3 KW atau 16,5 HP pada putaran 5.800 rpm dan kecepatan puncak 110 km per jam melalui sistem transmisi manual 4 percepatan.

Puch 250 SGS berhasil diproduksi sebanyak 38.584 unit sejak pertama kali dibuat pada 1 Oktober 1953 hingga tahun 1970. Kini, produk bekas motor klasik tersebut ditawarkan mulai harga Rp26 jutaan. Berikut spesifikasi teknis Puch 250 SGS.

Tipe Mesin 2-stroke, single cylinder, air-cooled
Kapasitas Mesin 248cc
Daya Maksimum 12,3 kW @ 5.800 rpm
Torsi Maksimum 2,32 kg-m @ 3.300 rpm
Kecepatan Maksimum 110 km/jam
Transmisi Manual, 4-speed
Starter Kick
Berat 155 kg
Kapasitas Bahan Bakar 13 liter


EmoticonEmoticon