Minggu, 04 Desember 2016

konsumen “Ultras” justru merugikan ATPM

http://ift.tt/2fqMrqR - http://ift.tt/2gF1qQp

img_0891

Bukan buah simala kama

ultras identik dengan rasis. konsumen ultras adalah konsumen yang sangat fanstik dengan brand yang digunakanya, namun disaat yang sama mereka begitu membenci produk lain. ini adalah kenyataan rumit yang dihadapi pabrikan yang selama ini sangat bergantung dengan market yang segmented alias emosional.

konsumen seperti ini loyalitasnya tidak diragukan, mereka sulit atau bahkan mustahil untuk pindah brand, namun disaat yang sama mereka membuat konsumen non ultras ogah membeli produk brand tersebut

thumbnail_img_0898

Jangan benci brandnya, tapi penggunanya … itu cuma teori!

menyalahkan oknum demi menjaga image yang lebih besar itu wajar, tetapi tidak semudah itu. karena kelompok ultras itu sendiri mau tidak mau merepresentasikan keberadaan brand tersebut. dan mau tidak mau brand yang bersangkutan sendiri gak boleh berpangku tangan. karena jika didiamkan makan nama brand tersebut yang rusak! dan yang paling parah adalah karena mereka konsumen mainstream jadi ogah beli produk mereka.

salah satu solusi paling tepat adalah bagi pabrikan untuk menghindari masalah ini dengan cara memutus mata rantai mereka dengan konsumen ultras. memutuskan kerja sama dan hubungan dengan mereka termasuk meng deligitimasi kelompok tersebut merupakan langkah awal untuk memperbaiki brand position mereka. karena toh seberapa besar sih kontribusi kelompok ultras dibandingkan penjualan ke segmen mainstream ?


EmoticonEmoticon